[Review] Berita Kesehatan (PXD 2020) : "Masyarakat Tak Patuhi Protokol Kesehatan Bakal Kena Sanksi"

by: Sakina Thifal Khansa_112011133046_Thorndike

Sudah sekian bulan semenjak COVID-19 memasuki Indonesia. Nyatanya, sampai saat ini masih banyak negara yang belum bisa mengatasinya penyebaran virus ini dengan baik, salah satunya adalah Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya berbagai macam kepentingan masing-masing yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat. Banyak dari mereka yang tidak mengikuti protokol kesehatan dan justru meremehkannya. Padahal, peraturan tersebut sangat esensial bagi pemulihan COVID-19 di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo menekankan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. "Memuat sanksi terhadap pelanggaran penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dilakukan oleh perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum," demikian bunyi salah satu poin Inpres.

Peraturan baru mengenai pemberian sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan menurut saya adalah langkah yang tepat. Banyak warga Indonesia yang tidak memperhatikan kesehatan dirinya maupun orang-orang di sekitarnya. Mereka masih belum bisa paham esensial dari mengikuti protokol kesehatan. Mengingat budaya warga Indonesia yang mengatakan semakin dilarang, semakin berani melanggar adalah sangat tidak patut dicontoh dalam hal ini. Karena hal tersebut menyangkut nyawa hidup seseorang. Oleh karena itu, salah satu cara agar mereka semua patuh adalah dipaksa dengan adanya peraturan dan pemberian sanksi. Karena sangat sulit untuk menunggu masyarakat sadar sendiri apa yang harus dilakukan.

Selain mematuhi protokol kesehatan, alangkah baiknya bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan imun tubuhnya setiap hari. Contohnya seperti makan makanan sehat dan berolahraga. Kegiatan-kegiatan tersebut seringkali diabaikan oleh sebagian orang, padahal bisa sangat berpengaruh jika suatu saat terpapar virus COVID-19. Sebab, imun tubuh yang bagus akan bisa menolong diri kita untuk melawan virus tersebut.

 

Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1372871/masyarakat-tak-patuhi-protokol-kesehatan-bakal-kena-sanksi/full&view=ok

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Does being a bilingual affect the way we communicate?

Image
  Language and communication is a combination that is always interesting to discuss. Is it true that these two variables really have an effect on each other? Especially if we could speak another language aside from our native language, or known as billingual. Without language, we definitely will have difficulty in communicating with someone. The existence of language becomes very essential as the communication tool for us to connect and understand people. The presence of many languages around the world could be an advantage for us to expand our insights because each language is unique and it has their own structures. It’s fascinating how we are able to unite with each other with this communication tool. The question is, does being a bilingual affect the way we communicate? With the spread of globalization around the world, it’s quite often to find people who can speak two or more languages. Either it is a necessity because of where they live, or because of their own will to lea...
Read more

[Review] Berita Pendidikan (PXD 2020) : "Gus Jazil : Pendidikan Jarak Jauh Tidak Bisa Mengajarkan Adab dan Sopan Santun"

by: Sakina Thifal Khansa_112011133046_Thorndike Seperti yang kita ketahui, masyarakat Indonesia pada saat ini terpaksa melakukan segala aktivitas via daring, termasuk pembelajaran bagi murid-murid. Tentu saja hal ini adalah sebuah tantangan baru bagi pemerintah, guru, orang tua, dan juga siswa. Sudah beberapa bulan semenjak pembelajaran daring mulai dilaksanakan dan ternyata banyak sekali kendala yang terjadi.  Wakil ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ, MA , memberikan tanggapannya terkait pendidikan jarak jauh ini. Jazilul Fawaid meminta pemerintah mengambil terobosan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang timbul akibat pandemi Covid 19. Katanya, jangan sampai karena alasan pandemi, peserta didik tidak mendapat materi pelajaran seperti yang seharusnya diperoleh.  "Anak tidak belajar itu tidak gampang untuk diperhatikan, apalagi, rentang waktunya panjang. Kita baru akan sadar, ketika mereka besar, dan ternyata tidak memiliki pengetahuan, sebagaimana seharusnya,"...
Read more