[Review] Berita Pendidikan (PXD 2020) : "Gus Jazil : Pendidikan Jarak Jauh Tidak Bisa Mengajarkan Adab dan Sopan Santun"
by: Sakina Thifal Khansa_112011133046_Thorndike
Seperti
yang kita ketahui, masyarakat Indonesia pada saat ini terpaksa melakukan segala
aktivitas via daring, termasuk pembelajaran bagi murid-murid. Tentu saja hal
ini adalah sebuah tantangan baru bagi pemerintah, guru, orang tua, dan juga
siswa. Sudah beberapa bulan semenjak pembelajaran daring mulai dilaksanakan dan
ternyata banyak sekali kendala yang terjadi. Wakil ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ, MA,
memberikan tanggapannya terkait pendidikan jarak jauh ini.
Jazilul Fawaid
meminta pemerintah mengambil terobosan untuk mengantisipasi persoalan
pendidikan yang timbul akibat pandemi Covid 19. Katanya, jangan sampai karena
alasan pandemi, peserta didik tidak mendapat materi pelajaran seperti yang
seharusnya diperoleh. "Anak tidak belajar itu tidak gampang
untuk diperhatikan, apalagi, rentang waktunya panjang. Kita baru akan sadar,
ketika mereka besar, dan ternyata tidak memiliki pengetahuan, sebagaimana
seharusnya," ujar Gus Jazil.
Pak Jazilul
Fawaid begitu menekankan bahwa jangan sampai ada murid yang tidak belajar di
masa pandemi ini. Ia juga mengatakan bahwa dari 86 juta peserta didik hanya 30
persen saja yang bisa mengikuti pelajaran jarak jauh. Beliau
benar-benar khawatir akan sisa dari peserta didik yang tidak bisa mendapatkan
pelajaran yang semestinya mereka dapatkan.
Seperti yang
sudah dikatakan sebelumnya, masalah pandemi ini adalah masalah bersama. Masalah
yang sudah semestinya kita selesaikan dan cari solusinnya secara bersama. Saya
setuju dengan perkataan Pak Jazilul yang mengatakan bahwa harus adanya sebuah
terobosan agar semua murid bisa mendapatkan pelajaran. Akan tetapi, saya pikir
hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan dengan instan. Kita perlu bantuan dari
banyak pihak guna mendukung suatu kebijakan dapat terlaksana dengan baik.
Bahkan, peserta didik yang bisa mengikuti pelajaran jarak jauh belum tentu
merasa efektif dalam pembelajarannya.
Oleh karena itu,
pihak pemerintah, orang tua, siswa, dan tokoh masyarakat lainnya harus turut
ikut andil menolong sesama dalam kesulitan yang ada di pandemi ini. Saya
berharap jika kita semua bisa saling bekerjasama dan bersabar setiap menghadapi
masalah yang mungkin timbul dari pandemi ini, Indonesia akan tetap bisa
mempertahankan pendidikannya untuk anak bangsa.
Comments
Post a Comment